You need to enable javaScript to run this app.

Praktik Baik Guru

  • Selasa, 05 November 2024
  • SMP Negeri 6 Singaraja
  • 0 komentar

Praktik Baik adalah pengalaman baik yang diangkat dari berbagai aktivitas dalam program pengembangan sekolah model ini. Pengalaman baik yang telah memberikan dampak positif bagi pengelolaan sekolah, proses pembelajaran, pengembangan kapasitas kepala sekolah, guru, maupun siswa, serta bagi masyarakat secara lebih luas. 

Praktik baik guru adalah pengalaman baik yang ditulis oleh guru, pengawas, atau kepala sekolah dan dibagikan untuk dijadikan inspirasi dan panduan praktik baik bagi pendidik lain. Praktik baik dapat ditulis dalam bentuk Cerita Praktik atau Artikel Kebijakan. Cerita Praktik merupakan tulisan mengenai praktik baik yang pernah dilakukan untuk mengatasi tantangan di pekerjaan. Artikel Kebijakan merupakan praktik baik tentang kumpulan kebijakan atau praktik yang memiliki satu topik perbaikan. Berbagi praktik baik dapat membantu menemukan perilaku dan strategi yang berhasil, serta mendorong penerapannya. Hal ini tidak hanya membantu penerima pengetahuan yang dibagikan, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi guru yang membagikannya. 
 
Berikut beberapa praktik baik guru - guru SMP Negeri 6 Singaraja, di antaranya: 
 
1. NI LUH PUTU REZA ROSITA AR., S.Pd. - JEJAK LANGKAH KOMPETITIF SANG PELITA (10 Besar GTK Se-Provinsi Bali) 
Mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan, guru ini tidak hanya meningkatkan kualitas pengajarannya, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi di dalam dirinya. Melalui dedikasi dan komitmennya terhadap pengembangan diri, dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan berkontribusi pada pencapaian hasil nyata di sekolahnya. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis sebagai guru SMP Negeri 6 Singaraja menyusun laporan kompetisi apa saja yang pernah diikuti dan prestasinya. Laporan ini disusun dalam bentuk laporan praktik baik berupa fortopolio yang berjudul ‘Jejak Langkah Kompetitif Sang Pelita’.
 
2. I PUTU SUKA KARUNIA ARTA, S.Pd. - DIGITALISASI SERU DENGAN KOMPOS ARTISTIK (10 Besar GTK Se-Provinsi Bali) 
Sebagai guru seni rupa juga melihat banyaknya siswa masih terpengaruh pada pembelajaran lama yaitu Teacher Center, hal ini bisa dilihat ketika mereka disuruh untuk menggambar secara bebas mereka akan menggambar dengan membentuk gunung dua kemudian berisi jalan di tengah-tengah, berisikan sawah di pinggirnya, hal ini tentunya dilakukan sama persis di berbagai daerah di Indonesia baik dari Sabang sampai Merauke sehingga kita ketahui bagaimana pengaruh pembelajaran dulu memiliki pengaruh yang begitu besar tertanam di jiwa mereka. Pada tatanan sebagai guru seni rupa melihat situasi dan kondisi diatas, maka terus diupayakan untuk melakukan inovasi salah satunya dengan membuat sistem yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya melalui handphone yang mereka gunakan setiap harinya melalui pembelajaran berbasis Digitalisasi Seru Dengan Kompos Artistik (Digitalisasi Pelajaran Seni Rupa dengan Komik, Poster, Pop Art Berbasis TIK). 
 
3. I DEWA AYU MUTER SUASTINI, S.Pd - PANDEMI DAN PRODUKTIVITAS (DARI ZERO MENUJU HERO)

Untuk menyikapi permasalahan pembelajaran era pandemi Covid-19, agar proses pembelajaran tetap berlangsungnya secara efektif dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran (Blanded Learning). Berdasarkan hasil penelitiannya, terungkap bahwa menerapkan berbagai metode pembelajaran dapat mengurangi kebosanan yang berdampak meningkatkan motivasi belajar peserta didik secara daring.

Selengkapnya : https://drive.google.com/file/d/1VMOZcepUsHrlhk1ZGfwn0LjnjznpFGga/view?usp=sharing

 

4. NI NYOMAN SUKERTI - KOMPETITIF UNTUK UPDATE DIRI SEBUAH KENISCAYAAN

Sebagai seorang guru harus berjiwa kompetitif baik dalam meng-apgrade diri maupun dalam berkompetensi dalam berbagai even yang sesuai dengan profesi. Berkompentitif dalam dunia pendidikan memerlukan strategi agar dapat bersaing secara sehat, strategi kompetitif dalam pendidikan adalah adanya inovasi, kreativitas dan ide yang baru yang mampu menginspirasi peserta didik sebagai stimulus untuk berbudaya kompetitif. Kegiatan kompetitif yang penulis ikuti selama ini sebagai salah satu cara uji kemampuan diri yang akan dijadikan bahan refleksi untuk meningkatkan kompetensi diri (update diri) dalam menjalankan tupoksi sebagai pendidik lebih profesional. Rangkaian kompetesi yang diikuti menjadi salah satu tolok ukur kemampuan diri tentang kekuatan dan kelemahan sebagai acuan meningkatkan profesionalisme dan sekaligus memberikan contoh kepada peserta didik bahwa kita senantiasa siap untuk berkompetisi untuk meraih hal terbaik.

Selengkapnya : https://drive.google.com/file/d/1IFYpqImOnR_IldpQexexCTc08haibWXD/view?usp=sharing

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

I Made Jimat., S.Pd.,M.Pd.

- Kepala Sekolah -

Seraya memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, disertai perasaan bangga saya menuliskan kata sambutan Kepala sekolah,...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Pendapat Anda tentang SMP Negeri 6 Singaraja

Hasil